Malaysia dan Arab Saudi, mengapa banyak TKI bermasalah di sana? Singapura juga….

Tulisan ini sebenarnya sebagai tanggapan terhadap komentar Said Aqil Siraj (Kompas.com, 24 April 2012) yang tampak sekali berpengetahuan minim tentang persoalan TKI di Malaysia & Arab Saudi.

Dia menyebutkan perbandingan Hongkong dan Taiwan, lebih baik memperlakukan TKI. Dia membawa-bawa soal Islam di sini tanpa pernah ingat bahwa sebagai tokoh ormas Islam dia juga turut gagal mendidik umatnya. Hebatnya dia tidak menyebut Singapura. Mungkin karena dia tahu, pada tahun 2012 ini saja, 8 TKW pembantu rumah tangga asal negara kita sudah meregang nyawa di negara kota itu karena kecelakaan kerja! Jumlah yang horor mengingat TKI informal kita di negara kota itu hanya sekitar 150 ribuan orang.

Saya berani menilai betapa dangkalnya komentar dia soal Malaysia dan Arab Saudi lantaran dia membandingkan dua negara itu dengan negara-negara seperti Hongkong dan Taiwan. Ini mirip seperti membandingkan durian dengan apel.

Persoalan TKI di Malaysia dan Arab Saudi sungguh rumit bukan lantaran faktor agama (baca: Islam). Tapi karena hal-hal di bawah ini:

  • Jumlah yang luar biasa besar. Ada sekitar 1,5 juta pekerja legal kita di Malaysia. Yang ilegal? Kira-kira setara itu! Tak percaya, silakan tanya KBRI Kuala Lumpur. Kami sendiri boleh dikatakan sepakat dengan perkiraan KBRI Kuala Lumpur. Berdasarkan pengalaman kami, PJTKI/PPTKIS, kira-kira 50-60 persen TKI kita kabur setelah bekerja kurang dari tiga bulan. Kemana mereka lari? Cari pekerjaaan lain di Malaysia atau gabung bekerja dengan saudara mereka atau teman sekampung yang sudah lebih dahulu mencari nafkah di sana! Segelintir yang balik kampung. Arab Saudi juga kurang lebih, ada sekitar 1,5 juta TKI kita yang mencari nafkah di sana. Bagaimana mungkin membandingkan dengan Hongkong dan Taiwan yang jumlah TKI hanya berkisar 150-170 ribu?
  • Wilayah Malaysia dan Arab Saudi sangat luas. Kalau terjadi apa-apa, faktor luas wilayah cukup menyulitkan. Bandingkan dengan Hongkong dan Taiwan yang hanya negara kota dan satu pulau!
  • Faktor satu ini sering kali dilupakan orang, bahwa sebagian besar TKI kita yang bekerja di Arab Saudi dan Malaysia berpendidikan S1, S2 dan S3. Maksud saya hanya mengecap pendidikan SD kelas 1, kelas 2, kelas 3! Mereka adalah angkatan kerja yang tidak terserap di negeri kita. Bandingkan dengan Hongkong, Taiwan dan Singapura yang hanya menerima calon TKI tamatan SMA atau calon TKI yang sudah berhasil sebelumnya di lain negara dan minimal pintar berbahasa Inggris! Faktor rendahnya pendidikan ini berhubungan erat dengan sikap. Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi KBRI Kuala Lumpur (yang dikerumuni perhari oleh sekitar 1200 TKI dengan berbagai urusan) dan mendapati betapa sulitnya petugas KBRI hanya untuk mengatur agar pekerja tidak merokok di sembarang tempat. Saya yang menyaksikan saja sebal. Itu baru soal rokok yang remeh temeh. Bisa bayangkan betapa jengkelnya aparat Malaysia terhadap sikap TKI kita yang sulit diatur. Kalau tidak silakan saja lihat bagaimana polah orang kita di jalan raya.
  • Tidak semua penyumbang masalah adalah majikan, banyak juga masalah yang ditimbulkan TKI kita. Masalah yang disumbangkan juga beragam; mulai jatuh cinta mendadak lalu kabur kayak Cinderella terpikat pangeran tampan, tergiur iming-iming TKI lain yang berbual soal gaji besar karena bekerja secara ilegal, rindu rumah, atau bahkan hanya niat jalan-jalan!
  • Khusus untuk Malaysia, jalur tikus keluar masuk negara itu ke negara kita sungguh bejibun. Tak terawasi. Moratorium sampai batas tertentu tak terlalu berpengaruh. TKI secara ilegal bebas keluar masuk. Belum lagi kegagalan pemerintah kita dan Malaysia dalam mengawasi aparat yang berada di lapisan bawah yang berhubungan langsung dengan TKI tak berdokumen.
  • Satu lagi yang lalai diingat Said Aqil Siraj adalah pengguna jasa TKI kita di Malaysia sebagian besar penduduk keturunan Cina. Mau memastikan? Cukup nongkrong di KBRI Kuala Lumpur. Bukti lainnya silakan cek TKI kita yang tertimpa masalah di Malaysia dan lihat nama majikannya. Tapi agar berimbang perlu diingat, sebagian besar TKI kita yang berhasil di Malaysia juga bermajikan Cina keturunan. Soal etnis tidak relevan di sini. Mengapa? Karena memang sebagian besar pengguna jasa TKI adalah etnis keturunan Cina yang bekerja suami istri. Bahkan ada majikan non Melayu yang diganjar dengan hukuman gantung karena menyiksa TKW hinggal meninggal.
  • Arab Saudi lain lagi, meski sebagian besar penduduknya muslim, sebagian besar majikan mereka berpendidikan rendah. Hanya kaya raya. Kebayangkan orang punya kuasa tapi berpendidikan cetek? Siapa saja yang pernah punya atasan jenis ini, saya kira dapat merasakan 30-40 persen saja dari penderitaan yang dirasakan TKI oleh majikan tak kenal bangku sekolah.

Sampai saat ini sistem perlindungan TKI tak memadai. Karenanya permasalahan selalu muncul dan jenisnya itu-itu saja.

Masih mau menyinggung-nyinggung faktor Islami juga kalau sudah begini?

<a href=”http://indonesia-blogger.com”><img src=”http://www.indonesia-blogger.com/img/indonesia-blogger.jpg&#8221; border=”1″/></a>

Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

16 Balasan ke Malaysia dan Arab Saudi, mengapa banyak TKI bermasalah di sana? Singapura juga….

  1. ahmad berkata:

    yah ,,,hanya aja merendahkan tki,,,,,sebetulnya,,,,,yang kuasa lebih cerdas deologi citra bangsa ini,,,yang larut merealisasikan devisa ini,,,harus putus mulai sekarang,,, sehingga tak perlu lagi kirim tkw,,,yg banyak menimbulkan masalah ,,,ini aspirasi yg perlu di klarivikasi perkembangan masyarakat majemuk,masyarakat rendah,bangun perekonomian rakyat100%.

    • Humari berkata:

      Itu memang cita-cita ideal. Namun kita (bukan saja pemerintah, namun termasuk saya dan Anda) belum bisa merealisasikannya. Sebagai contoh, pekerja pabrik di Cikarang semua tamat SMA. Sedangkan angkatan kerja kita sekitar 49% lulusan atau bahkan tak tamat SD. 20% persen lainnya tamatan SMP. Sementara jumlah pengusaha kita masih kurang di bawah 2%. Perlu belajar dan kerja yang sangat keras untuk mencapai titik ideal dimana kita tidak lagi mengirim TKI informal.

  2. widyan berkata:

    Ada lagi yang saya amati tentang tki ilegal Malaysia.
    Keilegalan mereka disebabkan oleh banyak faktor
    Pertama, gaji yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak kerja. Ini yang salah siapa kita tak tau. Dari majikan bisa, dari seponsorpun bisa. Sehingga sesampai di malaysia dia kecewa dan kabur..

    Kedua, karena tki sudah berpengalaman tinggal di malaysia. Mereka yang sudah sering datang ke malaysia tau persis di mana, di sektor apa dia bisa cepat dapatkan duit.

    Ketiga, faktor orang malaysia sendiri yang sengaja cari pekerja asing ilegal. Mereka tak perlu susah susah urus dokumen tki serta membayar sejumlah uang ke agen.

    Keempat, di malaysia sangat mudah jika mau pulang ilegal. Tinggal call, bayar sejumlah uang, dan pulang. Tekong sangat mudah di dapat dan di hubungi. Dan banyak.

    Kelima, majikan tki ilegal memang benar benar menawarkan gaji yang jauh lebih tinggi di bandingkan dengan majikan resmi.

    Dan masih banyak lagi faktor mengapa banyak tki ilegal..

  3. bambang berkata:

    pak.gmana menindak lanjuti para agen peyalur ilegal,yg mengatas namakan pjtki.karena banyak d medan pak.kluarga saya sampai tertipu.6 bln bekrja tdk dbayar bahkan d siksa,kmi sudah melaporkan hal tsb ke agen yg memberangkatkan ttp dia banyk berkelit.terimi kasih

    • Humari berkata:

      Sebenarnya soal gaji yang tak dibayarkan bukan saja menimpa yang ilegal. TKI yang diberangkatkan PPTKIS yang legal juga kerap menghadapi masalah yang sama. Celakanya PPTKIS atau PJTKI tidak bisa memberi bantuan ke pekerja yang mereka kirim keluar negeri, karena UU negara penempatan tidak membolehkan hal itu. Sama juga bila ada warga negara Malaysia yang bekerja di Indonesia kemudian bermasalah di Indonesia, pihak agen di Malaysia tidak boleh datang untuk membantu. Karena itu akan dianggap mencampuri kasus hukum negara kita. Yang bisa bertindak adalah KBRI/KJRI. Karena semua diplomat di dunia dalam batas tertentu diberi kekebalan hukum.

      Yang menjadi pelik, karena banyaknya TKI bermasalah di Malaysia, KBRI/KJRI kita kewalahan. Karenanya setiap kasus yang dilaporkan tindakannya lamban.

      Kalau sudah keterlaluan saya sarankan kabur saja ke KBRI/KJRI.

  4. Penjahat Cinta berkata:

    para penylur tki ilegal harus ditindak pak,karena banyk yag tertipu

  5. mishima berkata:

    jujur saja saya juga islam , saya juga enggak membeda2kan , gini saja negara ARAB SAUDI kan , negara muslim , apakah mereka itu hanya menolong sesama Rasnya ? mengapa mereka tidak membantu sesama orang muslim , seperti TKI tersebut , apakah mereka tidak mengetahui pedoman yang diajarkan Nabi Muhamad tentang cara tolong menolong

    • Humari berkata:

      Yang jahat banyak, yang baik juga banyak. Yang jelas, TKI yang berhasil sebenarnya jauh lebih banyak. Tapi yang disorot selama ini hanya permasalahan saja. Yang salah juga belum tentu majikan, kadang TKI, kadang pengirimnya (PJTKI), kadang pemerintah.

      Pengiriman TKI informal dalam jumlah besar hanya di Arab Saudi dan Malaysia. Jadi tak ada pembanding. Kalau seandainya ke Eropa dan AS dalam jumlah besar, baru bisa terlihat :).

  6. Ardian berkata:

    Saya mendapat tawaran bekerja di Riyad Saudi Arabia oleh PT. Yanbu dengan pimpinan yang bernama bpk Hakim. Beliau menawarkan pada saya pekerjaan sebagai cleaning service di sebuah Madrasah atau collage, beliau menjanjikan kami dapat bekerja berdua dengan pasangan saya (saya dan istri). Yang ingin saya ketahui, apakah ada jenis pekerjaan seperti itu, atau apakah pihak BP2TKI pernah menangani atau tahu ada Demand Letter yang meminta pekerja pasangan suami istri, mohon bantuannya pak, terimakasih.

    • Humari berkata:

      Pekerjaan semacam itu, bekerja suami istri di satu tempat, biasa kok. PT. Yanbu bukan satu-satunya.

      • Ardian berkata:

        Untuk saat ini apakah pemerintah Saudi Arabia masih mengeluarkan visa untuk pekerja wanita pak…? Karena yang saya dengar lagi ditutup/ tidak menerbitkan visa untuk pekerja wanita..?
        Satu lagi saya mohon informasi tentang lowongan kerja terbaru untuk operator pom bensin kecuali di Adnoc UAE dan Retail supermarket atau hypermarket..

      • Humari berkata:

        Masih. Tapi khusus pekerja di perusahaan: perawat, dokter, petugas kebersihan dsb

        Untuk ADNOC dan hypermarket, saya belum punya info

      • Humari berkata:

        Untuk lowongan kerja lainnya klik http://tklnformal.wordpress.com/

Tinggalkan komentar