Tentang biaya penempatan TKI (informal dan formal)

Revisi terakhir 18/03/2017

Info mengenai lowongan lewat PPTKIS/PJTKI silakan klik https://tklnformal.wordpress.com/

Sebenarnya saya pernah membahas ini di berbagai posting. Tapi kali ini saya akan berupaya menuliskannya secara menyeluruh dan sedikit memberi opini pribadi, seperti biasanya. Jadi posting ini ditulis oleh praktisi (ada ribuan di luar sana tapi sedikit yang mau menuliskannya) bukan pengamat apalagi kritikus dari LSM. Info yang saya punya boleh ditelusuri dan dibandingkan dengan kenyataan di lapangan.

Karena saya berkecimpung di dunia TKI dan PJTKI/PPTKIS yang berada di bawah izin Kemenakertrans, jadi untuk anda yang pelaut, mohon maaf saya tidak bisa memberi informasi banyak. Tapi mudah-mudahan postingan ini bisa menjadi perbandingan.

Perekrutan dan penempatan pekerja ke luar negeri, secara umum ada dua jenis pekerjaan yang umumnya tersedia dibagi dalam dua kategori; informal dan formal.

TKI informal, penempatannya adalah pada perorangan, individu sering kita dengar sebagai pembantu rumah tangga. Di media cetak dan elektronik, mereka inilah yang paling sering disorot bila terjadi permasalahan dan hampir-hampir membentuk citra keseluruhan tentang TKI; perempuan, tak berdaya, miskin, dizholimi, bodoh, memalukan, dan anggapan negatif lainnya.

TKI formal, seperti namanya adalah TKI yang bekerja pada perusahaan.

Secara garis besar TKI kita banyak terdapat pada dua kawasan saja: negara-negara Arab (saya tidak memakai istilah Timur Tengah, karena sebenarnya kawasan tersebut tidak berada di sebelah timur negara kita) dan Asia Pasific (Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Korea, Jepang)

Sekarang kita bahas perwilayah dan per kategori TKI.

1. Negara-negara Arab.

A. TKI informal:

Untuk saat ini penempatan TKI informal (rumah tangga atau majikan perorangan) ke negara-negara Arab ditutup

B. TKI formal.

Untuk TKI formal ke kawasan Arab dan Teluk, pembiayaan bermacam-macam. Dari yang semua ditanggung oleh perusahaan hingga yang membayar sekian juta.

Khusus TKI formal, penempatan bisa dilakukan di hampir seluruh negara Arab. Kecuali negara yang sedang berperang. Bila anda adalah TKI mandiri dan mendapatkan pekerjaan di negara konflik lalu setuju dengan gaji yang ditawarkan, bisa saja melenggang ke Bagdad misalnya. Banyak kok yang begitu. Tapi kami, PJTKI/PPTKIS, akan mendapatkan sanksi keras bila melakukannya.

Bahkan negara yang di media terkena moratorioum seperti Arab Saudi dan Kuwait, penempatan TKI formal masih terus kami lakukan. Dan memang tak ada larangan untuk itu dari pemerintah kita.

Yang penulis ketahui, ditingkat PJTKI/PPTKIS, paling tinggi mengenakan biaya pada pekerja dengan skill rendah (tak bisa berbahasa Inggris maupun Arab, latar belakang pendidikan tidak menjadi persyaratan, jenis pekerjaan yang tidak butuh keterampilan apa-apa asal sehat fisik dan kuat kerja) sekitar 7 juta. Itu paling tinggi. Gaji yang ditawarkan juga paling sekitar USD 250 perbulan. Hanya segelintir PJTKI yang mau mengambil order semacam ini.

Ada pula perusahaan yang mau membiayai total penempatan pekerja skill rendah semacam ini tanpa potong gaji sama sekali. Mereka bahkan mewanti-wanti kami untuk tidak memungut apa-apa. Pengalaman saya, hanya perusahaan Arab Saudi yang biasa begitu.

Namun sedikit punya skill (sekali lagi ijazah hampir-hampir tak pernah menjadi pertimbangan) misalnya tukang kayu, biaya biasanya jauh lebih ringan, paling banter, paspor, medical check up plus uang sebesar antara 1 hingga paling tinggi 2,5 juta rupiah. Gaji juga biasanya beda. Sekitar minimal USD 320 hingga USD 450.

Untuk skill yang lebih tinggi semacam mekanik, teknisi, biasanya hanya dibebankan untuk menyediakan paspor dengan biaya sendiri dan medical check up. Tapi ada juga yang harus membayar hingga 5 juta rupiah. Gaji tentu saja lebih tinggi.

Di atas itu ada lagi, dan biasanya dari pekerja yang direkrut perusahaan migas, engineering, industri berat, perbankan, sebagian besar ditanggung oleh perusahaan. Sebagian pekerja semacam ini juga ada yang mendapatkan fasilitas rumah hingga boleh membawa keluarga.

Apakah ada sistem potong gaji dalam penempatan TKI ke negara-negara Arab? Sebenarnya ada. Tapi kami cenderung menghindar. Masalahnya sederhana: orang bila sudah berhasil cenderung lupa pada pihak-pihak yang ikut berperan membantu mereka secara profesional ataupun tidak. Karena hampir setiap orang di Indonesia sekali dalam seumur hidupnya pernah mengatakan ‘seperti kacang lupa kulit’. Makanya kami cenderung menekan klien untuk membiayai sepenuhnya atau sebagian atau kami tolak sama sekali.

Adalah biasa order yang terbang ke negara lain karena hal masalah pembiayaan. Mengapa? Pekerja dan agen Filipina dan India berani beli visa mereka. Salah satu kenalan saya dari Qatar bahkan terang-terangan lebih suka merekrut di Filipina dan India karena dari Filipina dia mendapatkan USD 600 per orang dan dari India bisa USD 1000. Indonesia? Minus! Sebab dia yang harus bayar ke kami!

Contoh lainnya, perawat India yang ingin mendapatkan kerja di rumah sakit pemerintah Kuwait mau membayar hingga USD 15.000. Padahal pembiayaan di Indonesia yang dibebankan PJTKI tidak lebih dari 10%nya dan itu sudah termasuk biaya penerjemahan dokumen yang seabrek. Sebagai info, pekerjaan di RS pemerintah Kuwait memang menjadi incaran karena gaji yang besar. Untuk awalnya saja sudah mencapai 15 jutaan rupiah.

Di Arab Saudi misalnya, adalah biasa pekerja India membeli visa dengan resiko upah kecil tapi mereka bisa cari upah yang lebih besar karena visa mereka bisa ditransfer. Jadi kalau menemukan pekerjaan yang lebih baik bisa pindah kerja. Tapi biaya yang mereka bayar hanya untuk visa saja bisa mencapai SAR 10,000 (sekitar 30 jutaan uang kita). Itu belum termasuk biaya rekrut dan tiket pesawat.

Kami, PJTKI/PPTKIS tidak pernah melakukan itu.

Jadi berapa sebenarnya biaya penempatan TKI ke negara-negara Arab?

Berikut kalkulasinya:

1. Paspor, resminya 365 – 500 ribu. Tak resminya? Sangat bervariasi. Yang saya dengar ada calon TKI yang membayar hingga 1,2 juta. Yang pernah kehilangan paspor malah lebih tinggi daripada itu. Bisa sampai 4-6 juta.

2. Medical standar GAMCA (untuk kawasan Arab Teluk), 1,3 juta rupiah.

3. Visa stamping (hanya Arab Saudi), USD 35

4. Legalisasi medical report (hanya UEA), USD 30

5. Asuransi (pra & purna), 400 ribu rupiah dan bila prosedur ini diikuti E-KTKLN otomotis online

6. Biaya lain-lain (transportasi, entertain dll), 400 – 500 ribu rupiah

7. Tiket pesawat ke salah satu negara Arab, kita bulatkan saja USD 400-550 (kadang lebih tinggi kadang lebih rendah)

Itu hanya proses di Indonesia. Dan tidak termasuk dengan apa yang dikeluarkan perusahaan yang bakal memperkerjakan TKI di luar negeri atau pengurusan dokumen tambahan seperti penerjemahan ijazah misalnya.

Tetapi mengapa ada TKI yang mengeluh karena membayar lebih tinggi dari apa yang saya ungkapkan di atas?

TKI pemilik keluh kesah semacam itu biasanya sampai pada ke suatu PJTKI lewat banyak sponsor alias calo. Dan masing-masing sponsor anggaplah mengambil charge 500 ribu. Kalau melewati 4 sponsor sudah 2 juta. Itu kalau sang sponsor mengambil minim.

Dan tahukan anda bahwa hampir-hampir siapa saja yang membantu kami mengedarkan pengumuman mengambil keuntungan dari itu. Sponsor bisa dari berbagai lapisan masyarakat dan lembaga. Mulai dari perorangan, yayasan, lembaga persatuan profesi hingga sekolahan. Dan mereka (hampir-hampir) semua sering meminjam tangan kami, PJTKI/PPTKIS untuk memungut uang dari calon pekerja.

Untuk meminimalisir pembiayaan, makanya saya membuat blog tklnformal.wordpress.com

2. Negara-negara Asia Pasific (Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Macau, Korea, Jepang)

Boleh dikatakan, untuk kawasan ini semua pembiayaan total ditanggung TKI. Tak peduli formal maupun informal.

A. TKI informal

Untuk TKI informal (penata laksana rumah tangga), pemerintah sudah melakukan pembatasan. Rinciannya bisa didapatkan bila mengklik di sini dan di sini.

Pembiayaan perekrutan, pelatihan dan penempatan TKI informal ke negara-negara Asia Pasific dilakukan PJTKI dengan pendanaan bank. Jadi PJTKI yang menjadi penjamin. Bila TKI mundur atau kabur atau pulang sebelum masa tertentu dari kontrak kerja, PJTKI yang menanggung semua. Selain itu tanpa jaminan dari PJTKI yang berbadan hukum perusahaan, takkan ada bank yang mau meminjamkan dana untuk perekrutan, pelatihan dan penempatan langsung pada calon TKI.

Pematokan tersebut bisa efektif karena pemberlakukan sistem online. Sekali ada pengaduan dari TKI, PJTKI yang menetapkan pemotongan di atas ketentuan pemerintah langsung bisa diputus onlinenya. Kalau sudah begitu PJTKI yang terkena sanksi tak bisa melanjutkan bisnis hingga mereka kembali ke rel semula.

Karena itu, untuk negara penempatan yang menggaji rendah, Malaysia misalnya, sebagian besar pembiayaan saat ini ditanggung oleh majikan.

B. TKI Formal.

Penempatan TKI formal ke negara-negara Asia Pasific, total ditanggung oleh pekerja. Apa saja? Semua? Fee agensi, fee PJTKI, medical check up, tiket pesawat, visa stamping dan seterusnya. Karenanya lumayan tinggi.

Untuk negara sedekat Malaysia saja, tanpa lewat agensi (jadi tak ada fee untuk agensi, hanya fee PJTKI), biaya minimal penempatan minimal sekitar 7 juta rupiah. Minimal.

Taiwan? Lebih tinggi. Untuk pekerja pabrik yang berpendapatan sekitar 5,5 juta perbulan, rata-rata calon TKI formal harus mengeluarkan dana sekitar 45 jutaan! Atau 8 bulan gaji! Apakah ada yang potong gaji? Ada tapi tak bisa sepenuhnya. Minimal setengah pembiayaan, calon TKI harus siap membayar.

Hampir-hampir tak bisa digoyang. Sebab kalau orang kita tak mau order pindah ke negara lain. Banyak negara pengimpor pekerja migran yang bakal menyambar. Taiwan contohnya membebankan pekerja asing asal Vietnam hingga USD 6000 per orang! Biaya yang dibebankan ke TKI? Sekitar USD 1500 di bawah itu. Tapi tetap saja mahal untuk gaji pokok yang sebesar 6-7 juta perbulan (tergantung nilai tukar rupiah terhadap dollar).

Pemerintah kita dalam hal ini BNP2TKI sebenarnya sudah mengeluarkan aturan bahwa untuk TKI formal yang ke Taiwan tak ada pembayaran di muka. Jadi TKI cukup menyiapkan dana untuk paspor dan medical dan beberapa biaya lainnya yang menjadi persyaratan (SKCK, asuransi) selebihnya cukup potong gaji saja sebesar 25 juta rupiah. Aturan yang bagus sebenarnya. Biaya penempatan turun hampir 50%. Namun di lapangan aturan itu tak bisa dilaksanakan. Karena pihak Taiwan yang tak mau menurunkan harga mereka. Mereka malah mengalihkan order ke negara lain seperti misalnya Vietnam. Karena itu belakangan, permintaan TKI untuk ke Taiwan menurun drastis.

Singapura? Hongkong? Boleh dikatakan hampir-hampir tak menerima TKI formal kita. Tapi tetap ada. Cuma tak layak dibahas saking sedikitnya.

Macau? Lumayan banyak. Ada ribuan TKI formal dan informal di sana. Tapi biaya agensi Macau (belum termasuk biaya proses di Indonesia dan fee PJTKI) sudah sangat tinggi. Saya pernah bertemu dengan beberapa agensi mereka, tapi tak lanjut ke bicara bisnis setelah mendengar tingginya pembiayaan dengan gaji yang biasa-biasa saja.

Bagaimana denagan Korea dan Jepang? Ini lahannya BNP2TKI. Ada memang TKI kita yang tidak lewat BNP2TKI alias TKI mandiri. Tapi sedikit sekali dan lebih baik tak usah kita diskusikan.

Lalu adakah penempatan TKI formal yang gratis ke negara-negara Asia Pasific? Ada! Tapi terbatas pada orang-orang migas dan engineering!

Bagaimana dengan TKI formal ke negara-negara Barat? Terus terang sekarang sudah jarang. Jarang sekali. Kalaupun ada masih seperti dulu. Biaya seluruhanya total ditanggung pekerja.

Untuk kesekian kalinya saya tegaskan, kami PJTKI/PPTKIS adalah pebisnis. Dan yang kami rekrut juga orang yang mau kerja dengan hitungan bisnis bukan kerja sosial. Jadi tentu saja perhitungan dan pertimbangan kami juga bisnis. Dan saya yakin semua orang yang nyasar ke blog saya adalah orang yang hendak berhitung secara bisnis. Kalau tidak? Maaf saja blog saya tidak bermanfaat buat anda yang tak berniat berkalkulasi bisnis sebelum kerja ke luar negeri.

Jadi tidak adil bila ada tuduhan bahwa kami melulu perhitungan bisnis sementara pihak yang kami rekrut tidak.

Namun saya tetaplah manusia, masih punya sisi sosial, makanya buka ‘rahasia’ di internet buat siapa saja yang mau berkecimpung dan ikut merasakan duit dari dunia bisnis di luar negeri lewat kami, PJTKI.

Pada akhirnya semua ini tentang bisnis baik itu PJTKI maupun TKI.

Yang lainnya? Sama saja.

Semua yang saya tulis di sini hanya sekedar upaya kecil untuk menjadikan hubungan bisnis ini lebih manusiawi saja.

Bagi anda, calon TKI yang ditetapkan oleh PJTKI/PPTKIS untuk membayar di muka silakan klik https://pjtkidantki.wordpress.com/2014/01/31/satu-lagi-kiat-menghindari-penipuan/